HomeSerba serbiTidak Semua Orang Korea Berbahagia pada Saat Liburan Chuseok

Tidak Semua Orang Korea Berbahagia pada Saat Liburan Chuseok

Tahun ini, Korea Selatan menandai liburan Chuseok terlama sepanjang sejarang perayaan ini berlangsung, yaitu 10 tahun. Hal ini terjadi dikaranakan tekanan dari kaum pekerja yang menuntut hari libur bagi mereka. Maka, pemerintah Korea pun memutuskan untuk memberikan libur Chuseok yang cukup lama bagi masyarakatnya.

Perayan Chuseok atau thanksgiving versi Korea ini merupakan satu dari dua perayaan besar di Korea. Perayaan ini ditandai dengan berkumpul bersama keluarga besar, menyiapkan sajian-sajian, dan makan bersama-sama. Kadang jika ada waktu pun, masyarakat Korea memutuskan untuk melakukan liburan singkat ke daerah-daerah terdekat.

Selama Chuseok berlangsung, ada banyak sekali promo-promo berhamburan. Promo diskon, potongan harga, free entry, dan lain-lain. Pemerintah yang begitu supportive dalam mendorong perayaan ini pun membuat semua orang pun tampak sangat bersemangat dan bahagia, karena kapan lagi coba bisa liburan 10 hari full!

Namun, apa sobat Korean First tahu, kalau ternyata ada tiga orang yang justru sangat tidak suka dengan adanya perayaan seperti ini?

Dilansir dari berita yang diterbitkan oleh The Korea Times, mereka menyebutkan bahwa ada tiga pihak yang pada perayaan Chuseok itu sangat tidak menikmati, yaitu:

1. Menantu Perempuan

Seperti yang sudah disebutkan diawal bahwa perayaan Chuseok adalah perayaan untuk keluarga dan seluruh keluarga besar berkumpul untuk makan dan melakukan kegiatan bersama. Namun sebelum hal itu dilakukan, pada pagi di hari pertama Chuseok, akan ada namanya ‘charye’ atau sesembahan untuk menghormati arwah para leluhur.

Ada banyak sekali makanan yang harus disiapkan  seperti nasi dari beras yang baru dipanen, kue beras, pancake korea, kimchi, dan lain-lain untuk acara ini. Saking banyaknya, membutuhkan waktu berhari-hari untuk menyiapkan seluruh makanan tersebut karena makanan tersebut memang untuk seluruh keluarga besar. Hanya saja, sesuai tradisi yang ada di Korea, orang yang harus menyiapkan itu semua adalah menantu perempuan.

Semua tanggung jawab tersebut diserahkan kepada menantu perempuan dari memasak hingga mencuci bekas masakan dan makanan tersebut. Hal ini benar-benar membuat para istri atau menantu perempuan stress dan depresi.

Saking membuat stressnya, bahkan angka perceraian di Korea akan meningkat tajam pada waktu-waktu seperti ini. Menurut data yang dikeluarkan pemerintah pada tahun 2016 saja ada 577 pasangan yang memutuskan bercerai sehari sebelum Chuseok atau bahkan setelah Chuseok. Ckckck, sesuatu banget ya Sobat Korean First.

2. Petugas Bandara

Liburan Chuseok Korea Selatan

Yak, benar sekali! Semua berlibur, tapi harus ada yang memungkinkan semua orang itu berlibur kan? Petugas bandara adalah salah satu dari sekian banyak petugas-petugas lainnya yang tidak dapat menikmati indahnya perayaan Chuseok. Ada sekitar 193.598 penumpang yang pulang pergi menggunakan pesawat pada saat perayaan Chuseok, karena perayaan ini tidak hanya menarik minat masyarakat dalam negri, namun juga luar negeri. Banyak sekali turis yang datang ke Korea untuk turut menikmati suasana Korea pada saat Chuseok.  Hal ini pun membuat banyak sekali petugas bandara yang mengungkapkan rasa sedihnya karena tak bisa menghabiskan perayaan Chuseok bersama keluarga.

3. Orang Muda Pengangguran

 

Yup, yang terakhir adalah orang-orang muda Korea usia kerja yang masih belum mempunyai pekerjaan tetap. Sama halnya seperti di Indonesia, ketika lebaran  dan semua keluarga berkumpul lalu munculah pertanyaan-pertanyaan yang tidak mengenakan seperti `Kapan nikah?’ atau ‘Sekarang kerja apa?’. Orang-orang muda Korea pun sangat tidak senang jika berkumpul dengan keluarga dan pertanyaan-pertanyaan seperti itu muncul.

Terlebih-lebih lagi masalah pekerjaan ini sangatlah sensitif di Korea. Bahkan ada seorang pria yang mengaku bahwa orangtuanya sendiri tidak mengizinkan ia untuk pulang dan merayakan Chuseok kalau ia belum punya pekerjaan yang mupuni seperti pegawai negeri. Ketika mereka tidak memiliki pekerjaan, mereka merasa malu dan tidak enak bertemu dengan orangtua mereka. Akhirnya, mereka pun memilih untuk menghabiskan liburan Chuseok sendirian.

Hal ini pun kini menjadi sebuah isu sosial ketika angka pengngguran di Korea sekarang mencapai titik tertingginya sepanjang 18 tahun terakir ini, yaitu 1.001.000 pada bulan Agustus ini, 5000 orang lebih banyak dari tahun sebelumnya.

Nah, begitulah kondisinya Sobat Korean First. Bagaimana menurut kalian? Fakta mengejutkan banget kan? Apalagi poin yang pertama itu. Hehehe.

[INFO KELAS ONLINE]

Ingin Menguasai Bahasa Korea? Yuk Ikuti Kelas Onlinenya di Korean First. Materi Terlengkap, Tutor Terbaik, Biaya Termurah, & 100% Berkualitas.

Share:

    1 Comments

  1. Yuyu
    3 April 2024
    Balas

    Chuseok tuh kapan ya ka?

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like